بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Banyak sekali
penyebab orang islam mendapatkan siksaan kubur terutama malas mengerjakan
kewajiban – kewajiban, melakukan kezaliman, durhaka, mengunjing, mengadu domba,
tidak menjaga diri dari najis, penipuan, dosa besar seperti, berzina, liwath ( homoseksual atau lesbian ),
judi, riba, lari dari jihad, suap, mencuri , berdusta, meminum khmar, membunuh,
sombong, dan riya’.
Meninggalkan shalat
Allah SWT telah menjelaskan
beberapa alasan yang membolehkan seorang tidak melakukan kewajiban, kecuali kewajiban
shalat, tidak ada alasan yang membolehkan tidak shalat. Lain halnya dengan
kewajiban puasa, bagi orang yang tua renta, anak kecil, orang yang berpergian,
dan orang sakit boleh tidak puasa. Demikian juga dengan kewajiban zakat, orang
yang wajib ialah orang yang memiliki sesuatu yang mencapai nishab dan telah lewat masa satu tahun. Haji hanya diwajibkan
kepada orang yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji, berbeda
dengan kewajiban shalat, orang yang tidak mampu berdiri wajib dengan duduk.
Jika tidak mampu dengan duduk wajib dengan tidur miring kekanan. Jika tidak
mampu shalat dengan tidur miring wajib shalat dengan isyarat atau dengan mata.
Jika tidak mampu juga, ia wajib dengan hatinya. Kewajiban shalat tidak pernah
gugur dari orang yang beriman, kecuali karena meninggal dunia.
Orang yang meninggalkan shalat merupakan
factor utama penyebab murka Allah dan siksa-Nya, pertama siksa di alanm
barzakh. Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja karena malas sama dengan
kafir dan siksa orang kafir sangat berat.
Ghibah dan namimah
Diriwayatkan dari ibnu abbas
r.a. Nabi saw, melintas di atas dua kuburan, beliau bersabda,” Kedua penghuni kubur ini sedang di
siksabukan karena dosa besar. Penghuni kubur ini di siksa kerena buang air
kecil sembarangan, sedangkan penghuni
kubur yang satu lagi selalu membuat fitnah.”
Rasulullah saw.
Berdoa dengan memegang tulang basah, kemudian beliau membelah tulang tersebut menjadi dua bagian, tulang yang satu
beliau tancapkan ke kuburan dan tulang lain di tancapkan ke kuburan yang lain,
beliau bersabda ,“Semoga Allah
meringankan keduanya selama kedua tulang itu masih basah.” ( HR Bukhari )
Disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad dan
Thabrani, hadis riwayat Ya’la bin siyabah bahwah Nabi saw. Melintasi sebuah
kuburan yang penghuni nya sedang disiksa, kemudian beliau bersabda,” Sesungguh nya mayit ini telah memakan daging
orang lain.” Maksudnya adalah banyak mengunjing orang lain.
Dari abu hurairah r.a. dengan lafal
hadis “Orang tersebut menyakiti orang
dengan liasan dan melakukan ghibah.” (
HR Ibnu Hibban )
Kubur yang dimaksud dalam hadist
tersebut adalah ketika Rasulullah bersama para sahabat melewati kuburan Baqi’,
ini berarti orang yang didoakan beliau adalah mayit muslim.
Nammam
ialah orang yang profesinya mengadu
domba atau dapat disebut sebagai provokator sehingga selalu membuat keresahan
di masyarakat. Ia selalu membawa berita bohong , kemudian membesar –
besarkannya hingga orang yang mendengar gunjingan tersebut menjadi panas dan ingin menghajar sumber berita
tersebut, padahal sumber berita tidak pernah mengatakan yang dikatan si provokator
Allah tidak
mengampuni dosa yang terkait dengan hak sesama manusia, Dia hanya akan
mengampuni dosa – dosa yang berkenaan dengan hak-Nya saja. Diantara dosa-dosa
yang berkaitan dengan hak manusia ialah : penganiayaan, mengunjing, mengadu
domba, sumpah palsu, curang terhadap harta orang lain, dan membuat fitnah.
Semua dosa itu
akan diampuni Allah jika yang bersangkutan meminta maaf kepada orang yang
bersangkutan. Jika ia tidak meminta maaf, ia tetap menanggung dosa – dosanya
dan akan dibayar dari pahala kebaikan atau orang yang bersangkutan memaafkannya
di hari kiamat nanti.
Rasulullah saw.
bersabda, “Manusia tidak akan terjerumus ke neraka kecuali karena
kejahatan lidahnya.“ (HR Ibnu majah
dalam sunan-nya, riwayat dari mu’adz bin jabal r.a. )
Buang air kecil sembarangan
Di antara kita bertanya, “
Mengapa dosa besar ini dapat menyebabkan siksa kubur? “ Banyak hal yang
dilakukan seseorang dengan beranggapan bahwah perbuatan tersebut merupakan
perbuatan sepele atau ringan, padahal sangat besar dosanya di sisi Allah. Allah
berfirman
(١٥) عَظِيمٌ اللَّهِ عِنْدَ وَهُوَ هَيِّنًا وَتَحْسَبُونَهُ عِلْمٌ بِهِ لَكُمْ لَيْسَ مَا هِكُمْبِأَفْوَا وَتَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِكُمْ تَلَقَّوْنَهُ
إِذْ
“... dan
kamu menganggap nya remeh padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.” ( QS
An-Nur : 15 )
Artinya, banyak orang yang beranggapan
ada ucapan dan perbuatan yang dianggap sepele atau tidak menimbulkan dosa,
padahal menurut Allah perbuatan itu dosa.
Orang yang tidak pernah bersuci dari
buang air kecil merupakan bukti nyata bahwah orang tersebut tidak pernah
melakukan shalat karena orang yang hendak melakukan kewajiban shalat harus
bersuci terlebih dahulu. Apakah ada dosa yang lebih besar dari pada
meninggalkan kewajiban shalat ? Orang yang tidak melakukan shalat akan mudahnya
meninggalkan kewajiban puasa, zakat, dan haji, bahkan mungkin meninggal kan
perintah – perintah Allah SWT. Ini berarti orang yang meninggalkan shalat
termasuk orang yang celaka karena tidak patuh kepada Allah SWT.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwah
Rasulullah saw. bersabda,” Mayoritas
siksa kubur akibar buang air kecil.” (
HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim )
Maksudnya,
banyak orang mendapat siksa kubur karena ia tidak pernah bersuci setelah buang
air kecil atau bersuci dari buang air kecil dengan sesuatu yang tidak dapat
menghilangkan najis. Saat ini banyak orang yang meninggalkan
kewajiban-kewajiban terutama kewajiban shalat. Tentu lebih berhak untuk
mendapat siksa di alam barzakh dibandingkan siksa orang yang tidak bersuci dari
buang air kecil.
Shalat Tanpa Bersuci dan Tidak Menolong Orang Yang Teraniaya
Diriwayatkan dari Ibnu
Mas’ud r.a. bahwah Rasulullah saw. bersabda,”Diperintahkan pada salah seorang hamba Allah untuk dihukum cambuk 100
kali di dalam kuburnya. Ia bertanya-tanya dan memohon kepada Allah agar hukuman
nya diringankan menjadi satu kali saja, maka dia pun di cambuk satu kali namun
kuburannya dipenuhi api. Ketika api telah hilang, ia pun tersadar, maka ia pun
bertanya.’ Dosa apa yang membuatmu mencambuku?’ Mereka menjawab ,’Sesungguhnya
kamu melakukan Shalat tapi tanpa bersuci dan kamu melewati orang yang
teranmiaya, tetapi kamu tidak menolongnya.”(HR Bukhari dan Thahawi ).
0 komentar:
Posting Komentar