Selasa, 22 September 2015

Hak warisan untuk bayi

Redaksi Jemari_IQ
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Dirwayatkan dari jabir bin ‘abdullah yang telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW telah memutuskan bahwa bayi tidak boleh mewarisi sebelum lahir dalam keadaan menangis. Jabir melanjutkan bahwa yang di maksud dengan istihlal dalam teks asli hadist ini artinya menangis dan menjerit atau bersin. (ibnu majah juz 2 kitalbul faraidh no.2714 dan majma’uz zawaaid krya al-haitsami juz 4) menurut al-haitsami dalam bab”Bilakah bayi boleh mewarisi” disebutkan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh al-miswar ibnu makhramah dan jabir,keduanya mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :
Artinya: “Bayi tidak boleh mewarisi sebelum lahir dengan mengeluarkan suara keras, yaitu dengan menjerit, menangis, atau bersin” (hadist riwayat thabarani dalam kitab Al-ausath dan Al-Kabirnya.
Dalam sanad nya terdapat ‘abbas ibnu walid al-khallal yang dinilai tsiqah oleh abu mas-har dan marwan ibnu Muhammad, tetapi abu dawud mwngatakan bahwa dia tidak mau meriwayatkan hadist darinya.adapun perawi lainnya semua berpredikat shahih.)
Diriwayatkan dari ibnu sirin bahwa sa’d ibnu ‘ubadah membagikan semua hartanya diantara anak-anaknya semasa ia masih hidup.setelah ia meninggal dunia, ternyata istri yang ditinggalkannya melahirkan anak, maka ‘umar menemui abu bakar dan berkata:” tadi malam aku tak dapat tidur karena memikirkan anak ibnu sa’d yang baru lahir ini, sedangkan sa’d tidak meninggalkan sesuatu padanya.” Abu bakar pula berkata kepadanya:” aku pun, demi allah tidak dapat tidur tadi malam karena memikirkan masalah ini,” atau dengan ungkapan yang semaksa. “ sekarang mari kita pergi menemui qais ibnu sa’d: ajaklah dia berbicara .” keduanya pun mendatanginya dan membicarakan masalah itu kepada nya. Akhirnya,qais berkata :” aku sama sekali tidak bermaksud menolak apa yang telah diputuskan oleh sa’d, tetapi aku bersaksi kepada kalian berdua bahwa bagian ku kuserahkan kepada bayi ini.” (atsar ini diriwayatkan oleh thabarani melalui berbagai jalur perawinya berpredikat shahih. Akan tetapi, riwayatnya ini berpredikat mursal, karena tiada seorang pun diantara mereka yang mendengar langsung dai abu bakar .)
Dalam riwayat lain dari mak-hul disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :
Yang artinya
bayi yang baru lahir tidak boleh mewarisi sebelu lahir dalam keadaan menangis, meskipun ia dalam keadaan hidup .”
(hadits riwayat ad-darimi, kitabul faraidh no. 3000)


Minggu, 20 September 2015

Menuntun anak kepada ketaatan dan kebijakan dengan hikmah kebijaksanaan

Redaksi Jemari_IQ
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم


Menuntun anak menuju jalan yang benar


Dengan dialog yang teduh penuh dengan nuansa ketenangan, sang anak diajak berbicara, sehingga semua indranya tergugah dan ia mau mendengar dengan perhatian dan kekhusyukan serta pikirannya jernih hingga dapat memahami dan mencerna pembicaraan serta mau menerima nasihat dan bersidia meninggalkan hal yang dilarang. Cara ini akan memperoleh hasil yang efektif dan maksimal, berbeda halnya jika dialog dilakukan tanpa keteduhan dan nuansa ketenangan. Nuansa seperti inilah yang di ciptakan oleh Nabi SAW saat mengajak dialog salah seorang pemuda sehingga langsung menerima respon yang positif dan hasil yang memuaskan seketiga itu.

            Abu Umamah r.a. telah menceritakan Hadits berikut, bahwah seorang dari golongan Quraisy datang kepada Nabi SAW, dan bertanya : “ Wahai Rasulullah, izinkanlah saya untuk berzina,” maka  pandangan kaum yang hadir tertuju pada pemuda itu dan membentaknya : “ Diam, sungguh lancang kamu !”
            Akan tetapi, Nabi SAW bersabda : “ Suruhlah dia mendekat kepadaku !” Pemuda itu pun mendekati Rasulullah, lalu duduk. Selanjutnya Rasulullah melakukan dialog berikut dengannya.

            Nabi SAW bertanya : “ Apakah kamu suka bila hal itu dilakukan kepada ibumu ?” Pemuda itu menjawab : “ Tidak, demi Allah! Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu. “ Pemuda itu mengatakan pula : “ Tiada seorang manusia pun yang suka bila hal itu dilakukan terhadap ibu – ibu mereka.”
Nabi SAW bertanya : “ Apakah kamu suka bila hal itu dilakukan kepada Saudara perempuanmu ?” Pemuda itu menjawab : “ Tidak, demi Allah! Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu. “ Pemuda itu mengatakan pula : “ Tiada seorang manusia pun yang suka bila hal itu dilakukan terhadap Saudara perempuan mereka.”

Nabi SAW bertanya : “ Apakah kamu suka bila hal itu dilakukan kepada Bibi ?” Pemuda itu menjawab : “ Tidak, demi Allah! Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu. “ Pemuda itu mengatakan pula : “ Tiada seorang manusia pun yang suka bila hal itu dilakukan terhadap Bibi - bibi mereka.”

            Abu Umamah r.a. melanjutkan kisahnya bahwa lalu Rasulullah SAW meletakan tangannya pada tubuh pemuda itu seraya berdoa :

Ya Allah, ampunilah dosanya; sucikanlah kalbunya; dan peliharalah kemaluannya “

Maka sesudah itu pemuda yang bersangkutan tidak lagi mempunyai perhatian sedikit pun terhadap hal tersebut.” (Ahmad,  Baqi musnadul Anshar 21185 )

Semoga Allah SWT melimpahkan shalawat – Nya kepada nabi kita, karena tidak akan pernah menjumpai seorang mu’allim pun yang lebih lembut, lebih besar, dan lebih baik pengajarannya, selain beliau SAW.

            Sesungguhnya seperti itulah hikmah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad sebagaimana yang disebutkan dalam firman – Nya :

dan mengarkan kepada mereka Al-kitab (Al-Qur’an ) dan hikmah. “ ( QS. Al – Baqarah : 129 )

Sesungguhnya semuanya itu berkat sikapnya yang lemah lembut. Tidaklah sekali – kali kelembutan dimaksud ke dalam sesuatu, melainkan akan menghiasinya dan membersihkan semua kekotorannya.










Sabtu, 19 September 2015

Sifat orang-orang yang paling banyak merasakan kenikmatan di dunia dan paling sengsara di akhirat

Sifat orang-orang yang paling banyak merasakan kenikmatan di dunia dan paling sengsara di akhirat

        Kenikmatan Surga


  Pada hari kiamat, Allah SWT mendatangkan penduduk bumi yang paling banyak merasakan kenikmatan, dan Allah maha tahu siapa dia, yakni orang yang hidup dan tidak melihat di dunia kecuali kenikmatan saja. Ia tidak pernah merasakan kepahitan, musibah, dan penyakit. Allah telah mengalirkan rezeki didepan nya serta membukakan untuknya pintu-pintuNya tanpa terputus. Maka, ia hidup pada sebuah kehidupan yang tidak seorang pun pernah merasakan sebelumnya.
          Selain itu, Allah mendatangkan penduduk bumi yang paling sengsara, dan dia maha tahu siapa dia, dimana dia hidup semenjak lahir hingga meninggal dalam kesengsaraan yang besar, kemiskinan, kefakiran, dan sakit-sakitan, mungkin ia tidak pernah melihat atau merasakan kenikmatan sama sekali. Kemudian Allah membenamkan orang yang paling banyak merasakan kenikmatan di dunia kedalam neraka untuk beberapa waktu. Demikian juga, dia membenamkan orang yang paling sengsara di dunia untuk beberapa waktu. Lalu, dia mengeluarkan keduannya dan bertanya kepada mereka berdua tentang apa yang mereka berdua rasakan.
Di Riwayatkan dari Anas Bin Malik r.a. bahwah rasulullah SAW. Bersabda, “pada hari kiamat didatangkan orang yang paling banyak merasakan kenikmatan di dunia dari penghuni neraka, kemudian ia di benamkan kedalam neraka sebentar. Lalu, dikatakan kepadanya, ‘Wahai anak cucu Adam !’ apakah engkau pernah melihat kebaikan ?’ ia menjawab,’tidak, ya Rabb !kemudian, di datangkan orang yang paling sengsara di dunia dari penghuni surga, lalu ia di benamkan ke dalam surga sebentar, kemudian dikatakan kepadanya, wahai anak cucu Adam ? apakah engkau pernah melihat kesengsaraan ?, apakah engkau pernah merasakan masa-masa sulit ?’ ia menjawab, ‘tidak, demi Allah, ya Rabb!! Hamba tidak pernah merasakan kesengsaraan sama sekali dan hamba tidak pernah merasakannya sama sekali.’” ( HR. Muslim )

          Pada hadits diatas terdapat hikmah yang besar, yaitu Allah SWT dan RasulNya ingin memberitahukan kepada manusia bahwa kesengsaraan di dunia sama sekali tidak setara dengan kesengsaraan di akhirat. Kenikmatan di dunia tidak menyamai sedikitpun kenikmatan di akhirat kelak. Oleh Karena itu, seorang manusia harus bersabar dalam menghadapi ujian yang di berikan oleh tuhanNya karena kenikmatan yang menantinya di sisi allah akan membuatnya lupa dengan kesengsaraan yang dirasakan di dunia.demikian juga, seorang manusia harus mensyukuri nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah atas hambaNya di dunia, sampai ia merasakan kenikmatan bersyukur di akhirat. Karena jika tidak, Nerakalah yang akan menjadi tempat kembalinya.

Jumat, 18 September 2015

WideGame Akbar

Redaksi Jemari_IQ
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Bantul, 29 agustus 2015 pengurus pramuka masa bakti 14 / 15 menyelenggarakan widegame akbar. Acara ini adalah kali kedua dilaksanakan widegame akbar setelah LP3 (Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak). Acara ini diikuti oleh semua sangga dan regu pondok pesantren ibnul qoyyim putra. Acara ini di ikuti oleh 10 tim yang terbagi oleh 8 tim regu dan 2 tim sangga, dan setiap tim terdiri dari 2 sangga atau regu. Rute yang dilalui cukup jauh yaitu +15 km yang terbagi dari 8 pos. acara ini dibuka oleh sambutan dari koordinator pramuka pangkalan ibnul qoyyim putra dan dilanjuti dengan pemilihan nomor urut start.

 lomba melewati jaring laba-laba


 Tatarias !!!!

 Yel - Yel !!


 Tata Rias




 Spirit !!!


 Lewati Jaring.....



Laporan...





 Jangan Malu dek...



 Tetap semangat pantang menyerah




 Para pengurus



 Spirit!!!!




 Human Tower


 Istirahat dulu....


 salam pramuka

Kamis, 17 September 2015

penyerahan piagam kepada siswa yang berprestasi dalam bidang akademik

prosesi penyerahan piagam kepada juara umum Idam Syaiful

Hari senin, tanggal 2 september 2015 pondok pesantren ibnul qoyyim putra mengadakan suatu kegiatan yaitu penyerahan piagam kepada siswa yang berprestasi dalam bidang akademik. Dari setiap kelas diambil 3 peringkat yaitu peringkat 1, 2, dan 3 dan juga diambil juara umum dari kelas 1 – 6 yang mendapatkan nilai rata – rata tertinggi. Acara ini diselenggara kan setiap semester. Pada acara  di semester 2 tahun ajaran 2014/15  serah terima piagam di bantu oleh mahasiswa dari KKN PPL 17 universitas sunan kalin jaga. Acara di mulai dengan apel pagi dan juga sambutan dari pimpinan pondok pesantren ibunul qoyyim putra KH. Rohadi Agus Salim dan diakhiri dengan serah terima piagam yang dilakukan  oleh asatidz yang dibantu oleh mahasiswa  KKN PPL 17 UIN SuKa kepada santri yang berprestasi. Dan juara umum pada semester 2 tahun ajaran 2014/15 adalah Idam Syaiful dari kelas 7a dengan nilai rata – rata paling tinggi dari semua kelas.

..