Rabu, 15 April 2015

Taubat Dalam Dosa


Perkara –Perkara yang Membuat Dosa Semakin Besar.



Dosa menjadi besar jika terus dikerjakan berulang ulang kali, mengganggap hanya sebagai dosa kecil saja, senang dengan dosa, menganggap remeh larangan Allah, melakukannya dengen terang-terangan, perilakunya adalah orang yamg menjadi panutan,dan waktu serta tempatnya sangat tepat,lemahnya keinginan untuk meninggalkan,dan menganggap remeh Allah SWT.

Imam Ibnu Qudamah berkata :”Ketahuilah bahwa pengampunan terhadap dosa besar dapat terjadi ,namun tidak boleh lagi diikuti dengan dosa yang sama, karena mengampuni dosa-dosa kecil dapat mengakibatkan seorang hamba terbiasa berbuat dosa-dosa.”



            Contohnya adalah tetesan air yang jatuh di atas batu secara terus-menerus ,pasti meninggalkan bekas ,namun juka tetesan-tetesan air dikumpulkan dalam satu wadah lalu langsung disiramkan sekaligus ke atas batu, maka tidak akan meninggalkan bekas ,oleh karena itu Rasulluah SAW bersabda : Amal ibadah yang paling disukai Allah adalah yang berkelanjutan walau hanya sedikit. (Muslim).
            Di antara factor penyebab menjadi besarnya dosa-dosa kecil adalah mengabaikan yang kecil. Sesungguhnya dosa itu setiap kali dianggap besar oleh seseorang hamba maka menjadi kecil di mata Allah,dan setiap kali seorang hamba merasa dosa itu kecil,maka di sisi Allah menjada besar. Karena besarnya dosa muncul dari lubuk hati yang paling dalam dan sejauh mana kebenciannya terhadap dosa itu sendiri.
            Ibnu Mas’ud ra. Berkata:
“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosa-dosanya seolah – olah ia sedang berada di atas puncak gunung ,ia takut jatuh dari atas puncak itu. Sedangkan seorang kafir melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap dib tang hidungnya dan ia berkata. (Al-Bukhari)
            Suatu dosa menjadi besar di mata hati seorang mukmin adalah akibat kesadarannya tentang keagungan Allah SAW.Apabila ia melihat keagungan Zat yang dihurkai (Allah SWT )
Maka ia akan merasa dosa yang kecil seperti dosa besar.
            Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Anas ra.:
            Sesungguhnya kalian akan melakukan perbuatan –perbuatan yang lebih gelap di mata kalian dibandingkan rambut apabila kami menghitungnya di masa Rasullah termasuk di antara dosa-dosa besar (Al-MUbiqat). (Al-Bukhari)
            Bilal bin sa’ad ra. Berkata :
Jangan lihat pada kecilnya kesalahan (dosa),tetapi lihatlah pada keagungan siapa yang telah di durhakai”
Di antara faktor lainnya adalah senang dengan dosa-dosa kecil dan bangga melakukannya, seperti orang yang berkata:’Bukankah kamu sudah lihat bagaimana aku sudah sebutkan harta si fulan dan aku sudah sebutkan modalnya sampai-sampai dia aku buat mula”. Atau seorang pedagang yang berkata :”Apakahb kamub tiodak lihat aku berhasil melabuinya dan menipunya sehingga ia seperti orang bodoh .” Hal-hal semacam ini mengakibatkan dosa-dosa kecil menjadi besar.
            Di antara penyebab lainnya adalah menyepelekan rahasia Allah SWT dan lalai, tanpa disadari bahwa itu semua dapat menjadi penyebab bertambahnya dosa.
Melakukan suatu dosa lalu menceritakannya  di hadapan orang lain. Dalam hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim (Shahihanin) dari hadis Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah Saw bersabda:
 Semua umatku berhak mendapatkan ampunan kecuali orang-orang yang terang-terangan,di antara orang yang terang-terangan adalah jika seorang beramal di malam hari lalu bangun maka Allah telah memberikan perlindungan kepadanya,kemudian orang itu  berkata.”Wahaifulan ; Kemarin malamnya, aku telah berbuat ini dan itu ,tadinya Allah melindunginya namun ketika bangun Allah mencabut perlindungan –Nya(dari orang itu).
(AI- Bukhari)
            Penyebab lainnya adalah hamba yang berdosa itu adalah seorang alim yang menjadi panutan banyak orang ,padahal ia mengetahui perbuatannya berdosa namun tetap melakukannya ,maka dosanya akan bertambah besar,seperti memakai kain sutra, masuk dalam kelompok orang – orang sesat namun tidak mau menyatakan kepada mereka bahwa yang mereka lakukan adalah kesesatan ,sibuk me-nguasai suatu ilmu untuk menebar kesesatan , sibuk menguasai suatu ilmu untuk menebar kesesatan ,sibuk menguasai suatu ilmu yang tidak bermanfaat kecuali hanya untuk mencari kehormatan  seperti mempelajari ilmu debat. Semua dosa ini jika dilakukan oleh seorang yang alim atau mengetahuinya lalu ia meninggal dunia sedangkan kejahatannya terus tersebar di dunia .dan celakalah baginya dan orang yang meninggalkan bersamanya.dalam sebuah hadist disebutkan :
“ Dan barang siapa mencontohkan dalam ajaran islam suatu amalan yang buruk maka baginyalah dosanya dan dosa orang –orang yang mengikuti keburukannya sepeninggalnya didunia tanpa mengurangi sedikit pun dosa-dosa pengikutnya.(Muslim)
Oleh karena itu, seorang alim mengemban dua tugas sebagi berikut.
1.      Meninggalkan dosa.
2.      Menyembunyikan jika ia melakukannya.

Sebagaimana dosa para ulama akan berlipat ganda jika banyak orang mengikutinya,demikian kebaikan yang dicontohkannya.(Mukhtashar Minhajul Qashidin hlm.267-259)

Red/Jemari_IQ.

0 komentar:

..