Adapun penghapus
dosa-dosa ada dua bagian.Bagian yang menghapus dosa-dosa kecil dan dosa besar
dan bagian yang hanya menghapus dosa kecil saja namun tidak mampu menghapus
dosa-dosa besar.
1.
Bagian yang menghapus dosa-dosa
kecil dan dosa-dosa besar.
Adapun yang
menghapus dosa-dosa kecil dan dosa-dosa besar adalah sebagai berikut.
A.Taubatan Nasuha
Adapun yang dimaksud dengan taubatan nasuha adalah meninggalkan
semua dosa dan menyesalinya, bertekat untuk tidak mengulanginya lagi, berusaha mengembalikan hak-hak kepada siapa saja yang
sudah didzoliminya, dan berusaha memohon ampunan serta taubat kepada Allah
mencari rahmat-NYA, berusaha menghindari siksa dan azab-NYA.
Dalam hal ini Allah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan
orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan
dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu". QS. At- tahrim (66): 8 )
B. Taat/ Mematuhi perintah Allah
Di antara menaati
perintah Allah adalah menunaikan ibadah haji yang mabrur. Rasullah SWA bersabda:
Barangsiapa
menunaikan ibadah haji dan tidak berbuat rafast dan tidak berbuat fasik maka ia
akan kembali dari dosanya seperti baru dilahirkan oleh ibunya.(Al-Bukhari)
C. Syahid(gugur di jalan Allah SWT)
Rasulullah Saw bersabda: Semua
dosa orang yang mati syahid diampuni,kecuali utangnya.(HR.Muslim)
Ya ALLAH berikanlah kami kesyahidan di jalan-Mu dari depan (berani
berhadapan) dan tidak dari belakang (lari karena gentar)
D. Menegakkan had-had
(segala sesuatu yang berhubungan dengan hokum ALLAH) karena sesungguhnya had itu adalah penebus dosa.
Dari Ubadah bin Ash-Shamit ra.ia berkata bahwa rasulullah saw
bersabda Disekitar sahabat-sahabatnya:
Yakinlah aku bahwa kalian tidak akan
menyekutukan ALLAH dengan sesuatu pun,tidak mencuri,tidak berzina,tidak
menimbang dengan curang,dan tidak membunuh anak laki-laki kalian.Jangan
mendatangkan kebohongan yang di buat-buat dengan kedua tangan dan kaki
kalian,jangan menyembunyikan kebenaran.Barang siapa diantara kalian menepatinya
maka ALLAH yang akan membalasnya.Dan barang siapa yang melanggar salah satu
dari dosa itu maka ALLAH akan menghukumnya.Jika ALLAH menghendaki akan
mengampuninya,namun jika tidak ALLAH akan menyiksanya. (HR.Bukhari).
Barang siapa
melanggar salah satu had (hukum
Allah)kemudian perkaranya dilaporkan kepada pemimpin muslim lalu hukuman itu
dilaksanakan terhadap dirinya,maka sesungguhnya dosa besar orang ini tidak
dipertanggung jawabkan lagi kelak pada hari kiamat.Inilah yang mendorong Ma’iz
dan Al-Ghamidiyah mengakui di hadapan Rasulullah Saw bahwa dia telah berzina dengan harapan
membersihkan diri mereka dari dosa.Kalaulah penegakkan sanksi hukuman tidak
dapat menghapus dosa-dosa sebagaimana pendapat sebagian ulama,lalu apa motivasi
mengakui perbuatan dosa mereka.Kita berlindung kepada ALLAH dari kekeliruan.
2.
Bagian yang menghapus dosa-dosa
kecil namun tidak mampu menghapus dosa-dosa besar.
Adapun yang
menghapus dosa-dosa kecil namun tidak mampu menghapus dosa-dosa besar adalah
sebagai berikut.
a.
Selalu
melaksanakan kewajiban-kewajiban dan menjauhi semua dosa-dosa besar.Allah SWT
berfirman :
Artinya :
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara
dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat
yang mulia (surga).(QS.An-Nisa (4):31)
Dalam sahih Muslim
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Rasulullah Saw.beliau bersabda:
yang artinya:
Salat
lima waktu,jum’at ke jum’at,Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa di
antara semuanya selama ia menjauhi dosa-dosa besar.
b.
Meiringi satu kejahatan dengan kebaikan-kebaikan.Dalam
Shahihain(Al-Bukhari dan Muslim) dari
Ibnu Mas’ud ra. Bahwa seorang Pria telah mencium bibir seorang wanita kemudian
pria itu mendatangi Rasulullah Saw lalu mengakuinya,maka turunlah ayat sebagai
berikut.
Artinya:
Dan dirikanlah
sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian
permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat.(QS.Hud(11):114)
Lalu Pria itu
bertanya: apakah itu khusus untukku?
Rasulullah
menjawab: Untuk seluruh ummatku.(HR.Al-Bukhari)
Rasulullah Saw
berkata kepada Mu’adz: Dan iringilah
setiap kesalahan dengan kebaikan-kebaikan karena akan menghapusnya.(HR.At-Tarmidzi)
c. Bencana dan Musibah
Dunia.
Dari Aisyah ra. Ia berkata:Rasulullah Saw bersabda : Tidaklah suatu musibah yang menimpa
seorang muslim kecuali ALLAH akan menghapus dosa-dosanya dengan musibah
itu,walaupun duri yang menusuknya.(HR.Al-Bukhari)
d.
Ketaatan membuat ALLAH menghapus
dosa-dosa para ulama berpendapat bahwa itu saja tidak cukup untuk menghapus
dosa-dosa besar karena masih membutuhkan taubat sebagaimana terdapat dalam
hadis Ikhtisham Al-Malau Al-A’la: ”Ditanya
apa Kafarat itu? Dijawab:
Melangkahkan kaki pada hari jum’at,dalam riwayat lain melangkah kaki pada
setiap salat jamaah menyampurnakan wudu ketika marah, dan duduk di masjid
setelah selesai salat-salat fardu”.
Rasulullah Saw.
Bersabda :Apakah kalian inginaku beritahu
tentang apa-apa saja yang dapat menyebabkan Allah SWT menghapus kesalahan-kesalahandan
mengangkat derajat.para sahabat menjawab: Tentu wahai Rasulullah. Rasul
bersabda:menyampurnakan wudu dengan
meninggalkan segala segala yang di benci Allah,banyakmelangkahkan kaki ke
masjid-masjid, menunggu salat setiap kali selesai salat, maka itulah pengikat
untukmu,itulah pengikat untukmu(hubungan seseorang dengan Allah).(HR.Muslim)
Dari Abu
Qatadah ra. Ia berkata Rasulullah Saw. Bersabda :puasa pada hari Arafah menghapus dosa dua tahun sebelumnya dan dosa
yang akan datang . Puasa pada dua hari Asyura ,menghapus dosa setahun
sebelumnya.(HR. Muslim)
e.
Permohonan ampun dari seorang mukmin
terhadap mukmin lainnya dan permohonan ampunnya para malaikat sebagaimana firman ALLAH Swt:
Artinya: (Malaikat-malaikat)
yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau
meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat
dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala,(QS.Ghafir(40):7)
0 komentar:
Posting Komentar